Selamat Datang di Galeri Materi

Berpacu mencari ilmu.

Gudang Materi Belajar

Menyajikan Berbagai Media dan Materi Pembelajaran.

Semua Pasti Ada

Jelajahi dunia dengan materi pembelajaran

Tampilkan postingan dengan label SEJARAH INDONESIA KELAS XII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH INDONESIA KELAS XII. Tampilkan semua postingan

MASA ORDE BARU


 

Orde Baru wajib.pptx.pptx by ALKIS SAPUTRA


Orde Baru (1966–1998) adalah sebuah era dalam sejarah Indonesia yang merujuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Orde Baru menggantikan Orde Lama, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, dan ditandai dengan perubahan besar dalam politik, ekonomi, dan sosial. Berikut adalah ringkasan tentang Orde Baru:

Latar Belakang

  • Orde Baru muncul setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, di mana terjadi pembunuhan beberapa jenderal Angkatan Darat. Peristiwa ini digunakan sebagai alasan oleh militer untuk menyingkirkan pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).
  • Soeharto, sebagai seorang jenderal Angkatan Darat, mengambil alih kekuasaan dari Soekarno secara bertahap melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret 1966).
  • Pada tahun 1967, Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden, dan pada tahun 1968, ia resmi menjadi Presiden Republik Indonesia.

Ciri-Ciri Orde Baru

  1. Sentralisasi Kekuasaan

    • Pemerintah sangat terpusat, dengan kontrol kuat dari militer dan birokrasi.
    • Partai politik dan organisasi massa dipaksa untuk bergabung dalam tiga kelompok besar: Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
  2. Pembangunan Ekonomi

    • Orde Baru menekankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dengan bantuan dari negara-negara Barat dan lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
    • Program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) diterapkan untuk memacu pembangunan infrastruktur dan sektor ekonomi.
    • Fokus pada pertanian menghasilkan swasembada pangan pada tahun 1984.
  3. Militerisme

    • Militer memainkan peran penting dalam pemerintahan, melalui doktrin Dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), yang memberikan militer peran di bidang pertahanan dan politik.
  4. Penekanan Terhadap Oposisi

    • Kebebasan pers dibatasi, dan oposisi politik ditekan.
    • Banyak kasus pelanggaran HAM terjadi, seperti pembungkaman aktivis, pembantaian pasca-G30S, dan operasi militer di daerah konflik seperti Aceh, Papua, dan Timor Timur.
  5. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)

    • Orde Baru dikenal dengan praktik korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara dan kroni-kroni Soeharto, termasuk keluarganya.

Kejatuhan Orde Baru

  • Krisis ekonomi Asia 1997 memicu ketidakstabilan ekonomi di Indonesia, yang diperburuk oleh nilai tukar rupiah yang anjlok.
  • Gelombang demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi dan pengunduran diri Soeharto.
  • Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri, mengakhiri kekuasaan Orde Baru. Pengunduran dirinya menandai dimulainya era Reformasi.

Warisan Orde Baru

  • Infrastruktur dan stabilitas ekonomi yang dibangun selama Orde Baru masih terasa hingga saat ini.
  • Namun, era ini juga meninggalkan warisan buruk berupa pelanggaran HAM, korupsi, dan kurangnya demokrasi.

Apakah ada aspek tertentu dari Orde Baru yang ingin Anda diskusikan lebih lanjut?

KISI KISI SEJARAH INDONESIA KELAS XII

 


  1. Ancaman terhadap keutuhan NKRI
  2. Pemberontakan dalam negeri
  3. Penyebab disintegrasi bangsa
  4. Upaya mempertahankan keutuhan NKRI
  5. Upaya mempertahankan keutuhan NKRI
  6. Pancasila dalam menjaga persatuan bangsa
  7. Dampak globalisasi terhadap disintegrasi bangsa
  8. Peran TNI dalam menjaga NKRI
  9. Demokrasi liberal di Indonesia
  10. Sistem pemerintahan Demokrasi Liberal
  11. Partai politik dalam Demokrasi Liberal
  12. Kelemahan Demokrasi Liberal
  13. Ketidakstabilan kabinet dalam Demokrasi Liberal
  14. Hubungan eksekutif-legislatif dalam Demokrasi Liberal
  15. Penyebab keruntuhan Demokrasi Liberal
  16. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  17. Dampak berakhirnya Demokrasi Liberal
  18. Kepemimpinan Soekarno dalam Demokrasi Liberal
  19. Demokrasi Liberal di Indonesia
  20. Penyebab runtuhnya Demokrasi Liberal
  21. Ancaman disintegrasi bangsa awal kemerdekaan
  22. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  23. Demokrasi Terpimpin
  24. Pemberontakan PRRI/Permesta
  25. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
  26. Pemberontakan RMS
  27. Pemberontakan APRA
  28. Pemberontakan Permesta
  29. Pemberontakan DI/TII di Aceh
  30. Gerakan Permesta
  31. Gerakan APRA
  32. Gerakan DI/TII secara umum
  33. Upaya pemerintah menghadapi separatisme
  34. Konstitusi pada masa Demokrasi Liberal
  35. Penyebab berakhirnya Demokrasi Liberal
  36. Awal mula Demokrasi Terpimpin
  37. Peran militer dalam politik
  38. Tokoh Demokrasi Terpimpin
  39. Tujuan Pemilu 1955
  40. Ciri utama Demokrasi Liberal
  41. Tanggapan Soekarno terhadap pembubaran PKI
  42. Tri Komando Rakyat (TRIKORA)
  43. Latar belakang Pemilu 1955
  44. Irian Barat dalam kekuasaan Belanda
  45. Perjuangan tokoh nasional 1945–1965

DEMOKRASI TERPIMPIN

Demokrasi Terpimpin by ALKIS SAPUTRA

DEMOKRASI LIBERAL

Demokrasi Liberal by ALKIS SAPUTRA

PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Kisi Kisi PTS Sejarah Indonesia Kelas XII




1
3.1: Menganalisis konsekuensi disintegrasi bangsa.
Definisi dan faktor penyebab disintegrasi.
Konsekuensi disintegrasi terhadap stabilitas negara dan masyarakat.

Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan pemberontakan PKI.
Pemahaman (Understanding)
1
Pilihan ganda

2
KD 3.2: Menjelaskan peristiwa penting dalam sejarah
Pemberontakan PKI 1965 dan dampaknya.
Gerakan PRRI/Permesta dan dampaknya terhadap politik Indonesia.
Pemberontakan di Aceh dan Papua.

Menyebutkan dan menjelaskan peristiwa kunci yang terjadi pada malam G30S
Pengetahuan (Knowledge)
2
Pilihan ganda

3
KD 3.3: Menganalisis peran berbagai aktor dalam sejarah
Peran pemerintah, militer, dan masyarakat dalam konflik.
Pengaruh aktor politik dalam menjaga atau menghancurkan persatuan.

Menganalisis tindakan militer sebagai respons terhadap G30S dan implikasinya.
Analisis (Analysis)
3,20
Pilihan ganda, esai

4
KD 3.4: Menganalisis dampak sosial dan politik dari peristiwa sejarah
Dampak sosial dari pemberontakan PKI terhadap masyarakat.
Perubahan politik yang terjadi setelah peristiwa-peristiwa tersebut.

Menganalisis dan menjelaskan dampak sosial dan politik yang ditimbulkan oleh pemberontakan PKI.
Analisis (Analysis)
4,18
Pilihan ganda, esai

5
KD 3.5: Menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah
Kebijakan Orde Baru dalam menjaga stabilitas dan persatuan.
Kebijakan terkait pendidikan dan ideologi Pancasila.

Mengidentifikasi dan menjelaskan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam mengatasi jejak PKI.
Pemahaman (Understanding)
5,16
Pilihan ganda, esai

6
3.1: Menganalisis konsekuensi disintegrasi bangsa.
Definisi dan faktor penyebab disintegrasi.
Konsekuensi disintegrasi terhadap stabilitas negara dan masyarakat.
 Mampu menjelaskan pengertian disintegrasi bangsa.
Pengetahuan (Knowledge)
6
Pilihan ganda

7
KD 3.2: Menjelaskan contoh-contoh ancaman disintegrasi.
Contoh-contoh ancaman disintegrasi di Indonesia, termasuk pemberontakan dan konflik sosial.
Mampu mengidentifikasi contoh-contoh pemberontakan yang mengancam disintegrasi bangsa.
Pemahaman (Understanding)
7
Pilihan ganda

8
KD 3.2: Menganalisis dampak dari pemberontakan PKI.
Pemberontakan PKI 1965 dan dampaknya.
Gerakan PRRI/Permesta dan dampaknya terhadap politik Indonesia.
Pemberontakan di Aceh dan Papua.
Mampu menganalisis dampak pemberontakan PKI terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Penerapan
8
Pilihan ganda

9
KD 3.3: Menjelaskan kebijakan pemerintah dalam menjaga persatuan.
Contoh-contoh ancaman disintegrasi di Indonesia, termasuk pemberontakan dan konflik sosial.
Mampu menjelaskan kebijakan pemerintah dalam mencegah disintegrasi bangsa.
Pemahaman (Understanding)
9
Pilihan ganda

10
KD 3.4: Menganalisis peran masyarakat dalam menjaga persatuan.
Toleransi dan dialog antar kelompok.
Inisiatif masyarakat dalam meredakan ketegangan.

Mampu menguraikan peran masyarakat dalam menjaga persatuan bangsa.
Penerapan
10
Pilihan ganda

11
KD 3.5: Mengidentifikasi langkah pemulihan pasca-konflik.
Proses rehabilitasi sosial dan ekonomi setelah konflik.
Pentingnya rekonsiliasi dalam membangun kembali kepercayaan.

Mampu mengidentifikasi langkah-langkah pemulihan pasca-konflik di Indonesia.
Pemahaman (Understanding)
11
Pilihan ganda

12
KD 3.3: Menganalisis kebijakan untuk menjaga kesatuan bangsa.
Kebijakan yang diambil untuk memperkuat persatuan dan mencegah disintegrasi.
Mampu menjelaskan kebijakan untuk memperkuat kesatuan bangsa pasca pemberontakan.
Pemahaman (Understanding)
12
Pilihan ganda

13
KD 3.2: Menganalisis perubahan struktur pemerintahan akibat konflik.
Dampak konflik terhadap struktur pemerintahan, termasuk dominasi militer.
Mampu menganalisis perubahan struktur pemerintahan akibat peristiwa G30S/PKI.
Penerapan
13
Pilihan ganda

14
KD 3.1: Menganalisis peran pendidikan dalam menjaga persatuan.
Peran pendidikan Pancasila dalam membangun kesadaran berbangsa.
Mampu menjelaskan pentingnya pendidikan Pancasila dalam menjaga persatuan.
Penerapan
14
Pilihan ganda

15
3.4: Menganalisis strategi pemerintah dalam menghadapi ancaman disintegrasi.
Strategi dan kebijakan pemerintah di era modern untuk meningkatkan persatuan.
Mampu mengidentifikasi strategi pemerintah di era modern dalam menghadapi ancaman disintegrasi.
Analisis (Analysis
15
Pilihan ganda

17
KD 3.2: Menjelaskan peristiwa penting dalam sejarah.
Latar belakang pembentukan RMS setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Mampu menjelaskan peran Belanda dalam mendukung gerakan RMS.
Mampu menganalisis dampak keterlibatan Belanda terhadap integrasi Maluku ke dalam Indonesia.

Pemahaman (Understanding)
17
esai

19
KD 3.2: Menjelaskan peristiwa penting dalam sejarah
Tokoh Nasional pada Awal Kemerdekaan Indonesia
Mampu menyebutkan dan menjelaskan peran tokoh nasional pada awal kemerdekaan.
Pemahaman (Understanding)
19
esai




UPAYA BANGSA INDONESIA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Upaya bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan mereka dari penjajahan telah melibatkan berbagai strategi dan tindakan yang luas. Beberapa upaya kunci termasuk:

1. Perlawanan bersenjata: Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia menghadapi serangkaian konflik bersenjata dengan penjajah Belanda. Perang kemerdekaan yang berlangsung selama beberapa tahun menghasilkan pertempuran-pertempuran penting seperti Pertempuran Surabaya dan Pertempuran Medan Area.

2. Diplomasi: Para pemimpin Indonesia juga aktif dalam diplomasi internasional untuk mendukung pengakuan internasional atas kemerdekaan mereka. Salah satu upaya diplomasi yang paling terkenal adalah perjuangan untuk mendapatkan pengakuan dari PBB.

3. Diplomasi dalam negeri: Di dalam negeri, para pemimpin nasional bekerja keras untuk menyatukan berbagai kepentingan politik dan etnis di Indonesia demi menghadapi tantangan bersama dari penjajahan.

4. Peran perempuan: Perempuan Indonesia juga memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan, baik dalam perlawanan fisik maupun dalam mendukung gerakan politik dan sosial.

5. Konsolidasi kekuasaan: Setelah kemerdekaan dicapai, Indonesia mengalami periode konsolidasi kekuasaan dan pembentukan negara yang stabil di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dan kemudian Presiden Soeharto.

Upaya bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya adalah sebuah perjuangan panjang yang memerlukan dedikasi, keberanian, dan kerjasama yang kuat dari seluruh masyarakat Indonesia.